Sabtu, 31 Oktober 2009

makalah UPKP

RENCANA KERJA

PENINGKATAN PELAKSANAAN TUGAS GURU KELAS

PADA MIN MODEL CISAAT KECAMATAN PADARINCANG KABUPATEN SERANG


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 3 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah mengemban tugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui berbagai aktivitas belajar mengajar di lingkungan sekolah tersebut. Proses belajar mengajar yang efektif dan efisien akan terlaksana dengan baik apabila ditunjang oleh guru yang professional pula.

Guru adalah seorang pendidik yang mempunyai keahlian mentransfer ilmunya kepada peserta didik dengan kata lain guru adalah tugasnya mengajar. Guru juga harus mampu mengembangkan kemampuanya dalam mengajar, serta bisa lebih dewasa dalam bersikap dan berpikir, sehingga mempunyai daya kompetensi dan psikilogis yang stabil.

Kelas merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang diorganisir menjadi satu unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.

Dalam kelas akan terjadi suatu proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Sebagai pendidik, guru berkewajiban membantu pertumbuhan dan perkembangan murid-muridnya dalam mewujudkan kedewasaannya. Kedewasaannya tersebut dapat berupa kedewasaan biologis, psikologis, dan sosilogis.

Sejalan dengan uraian di atas maka tugas guru kelas sangat penting dalam terwujudnya kegiatan belajar mengajar. Namun guru kelas dalam penggunaan pendekatan dan metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar belum dapat dilakukan secara optimal mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas yang penuh akan beban sehingga pendekatan dan metode sederhana yang digunakan kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja

Seorang guru kelas, mempunyai tugas dan fungsi bukan hanya mentransfer ilmu saja. Namun guru kelas juga mempunyai tugas dan fungsi sebagai :

a. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, dan sumber informasi pelajaran.

b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan kelas, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.

c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.

d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.

f. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.

g. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.

h. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

i. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam prestasi belajar maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

C. Perumusan / Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah dan tugas pokok dan fungsi satuan kerja, maka rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana pendekatan dan metode yang digunakan oleh seorang guru kelas?

2. Bagaimana pengaruhnya penerapan pendekatan dan metode yang digunakan oleh seorang guru kelas terhadap prestasi belajar siswa?

D. Kerangka Berfikir

Tugas dari seorang guru yaitu meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak.

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok untuk mencapai tujuan pendidikan, siswa harus dibekali dengan perasaan senang terhadap sesuatu yang akan dipelajarinya. Untuk dapat menumbuhkan perasaan senang tersebut, dalam proses transmisi ilmu tersebut, seorang guru haruslah mempunyai keahlian dan penguasaan suatu pendekatan dan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Hal ini akan memudahkan siswa mempelajari dan memahami materi yang sedang diajarkan, sehingga prestasi belajar siswa akan mengalami peningkatan.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, penulis membagi pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja

C. Perumusan / Pokok Permasalahan

D. Kerangka Berfikir

E. Sistematika Penulisan

BAB II FAKTA DAN MASALAH

A. Keadaan Sekarang

B. Keadaan Yang Diinginkan

C. Rumusan Masalah

BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Analisis

B. Pemecahan Masalah

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran


BAB II

FAKTA DAN MASALAH

A. Keadaan Sekarang

Guru pada saat ini sering menjadi sorotan dari berbagai media massa, berkaitan dengan rendahnya mutu pendidikan, dan keberhasilan suatu sekolah. Ada sebagian masyarakat kita beranggapan keberhasilan suatu pendidikan sangat ditentukan oleh mutu guru itu sendiri. Sementara kita ketahui bersama keberhasilan atau kegagalan pendidikan banyak di pengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor siswa dan guru merupakan faktor yang utama dalam proses belajar mengajar.

Pada masa sekarang lingkungan sangatlah berpengaruh dalam menumbuhkan minat dan semangat siswa untuk belajar, lingkungan yang berada di sekeliling siswa yang terdekat adalah orangtua. Dimana peran serta orangtua terhadap minat belajar siswa kurang mendukung. Orangtua beranggapan bahwa dengan belajar di sekolah maka siswa tersebut sudah dapat dan memiliki kemampuan. Sehingga tidak adanya motivasi dari orangtua untuk memberikan semangat kepada siswa agar lebih giat lagi belajar.

Guru kelas selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran, juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan sehingga tugas dalam proses belajar belum dapat dilakukan secara maksimal. Walaupun sudah memberikan pengajaran sesuai kemampuan, namun belum bisa secara optimal memanfaatkan pendekatan dan metode pengajaran yang bervariatif, hal tersebut dapat menimbulkan kejenuhan bagi siswa. Yang sudah tentu akan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi belajar siswa.

B. Keadaan Yang Diinginkan

Orangtua yang merupakan lingkungan terdekat dari diri siswa dapat memberikan bimbingan dan perhatian kepada siswa terutama dalam hal belajar. Karena pendidikan bukan hanya merupakan tanggungjawab dari seorang. Namun harus adanya kerjasama antara orangtua dan guru agar siswa termotivasi untuk giat belajar dan meningkatkan prestasi belajarnya.

Guru kelas yang sudah tentu mempunyai tugas mengajar, harus dapat mengatur waktu untuk menyelesaikan urusan administrasi kependidikan tanpa menomor duakan tugas utamanya.

Dalam proses transfer ilmu, seorang guru kelas harus bisa bermain aktif dan variatif dalam penyampaian materi. Dalam hal ini guru kelas harus menguasai berbagai pendekatan dan metode yang akan digunakan dalam proses transfer ilmu tersebut. Sehingga suasana yang aktif dan dinamis akan tercipta di dalam proses pembelajaran, dan memotivasi minat belajar siswa untuk dapat berperan serta dalam proses tersebut.

Apabila seorang guru mampu menguasai berbagai pendekatan dan metode pembelajaran, maka siswa bukan hanya berperan sebagai objek namun juga dapat berperan sebagai subjek. Dimana siswa dapat sebagai penerima ilmu juga bisa sebagai pemberi ide atau saran sehingga proses pembelajaran tidak satu arah tapi bisa bersifat take and give.

C. Rumusan Masalah

Dari permasalahan diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pendekatan dan metode yang digunakan oleh seorang guru kelas?

2. Bagaimana pengaruhnya penerapan pendekatan dan metode yang digunakan oleh seorang guru kelas terhadap prestasi belajar siswa?


BAB III

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Analisis

Siswa adalah individu yang telah mencapai batas usia sekolah yang ikut serta dalam proses pembelajaran.

Usia siswa sekolah dasar (madrasah ibtidaiyah) antara 6 tahun s.d. 12 tahun, dimana pada usia tersebut masih timbulnya rasa ingin lebih diperhatikan dan ingin lebih disayang. Sehingga memerlukan suatu penanganan yang tepat agar siswa dapat memasuki dunia pendidikan dengan perasaan senang bukan karena paksaan yang menyiksa dan menjadi beban bagi siswa tersebut.

Siswa pada usia tersebut masih mudah terpengaruh oleh lingkungan disekelilingnya, oleh sebab itu pendekatan yang tepat dapat membawa siswa itu menjadi suatu pribadi yang baik dan berpendidikan.

Guru kelas adalah seseorang yang mempunyai tugas mengajar, namun mata pelajaran yang diajarkan bukanlah satu atau dua mata pelajaran. Guru kelas mengajar hampir semua mata pelajaran di kelas tersebut. Sehingga performance seorang guru menentukan dalam memunculkan minat belajar siswa.

Karena keberadaan guru di kelas merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru harus bisa menampilkan suatu ramuan pendekatan dan metode yang akan mendukung kepada penyampaian materi dengan tepat dan baik.

B. Pemecahan Masalah

Seorang guru kelas harus dapat memahami dan menguasai beberapa pendekatan dan metode dalam proses belajar mengajar seperti :

1. Pendekatan Ketrampilan Proses

Pendekatan ketrampilan proses adalah pendekatan dalam proses belajar mengajar yang menekankan pada pembentukan ketrampilan (menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan) memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya

Metode yang dapat digunakan pada pendekatan ketrampilan proses antara lain :

a. Metode Ceramah

b. Metode Tanya Jawab

c. Metode Diskusi

d. Metode Pemberian Tugas

e. Metode Eksperimen

f. Metode Karyawisata

g. Metode Bermain Peran dan Sandiwara

h. Metode Demonstrasi.

2. Pendekatan Pengalaman

Pendekatan pengalaman yaitu memberikan pengalaman keseharian kepada siswa dalam upaya peningkatan pemahaman materi ajar.

Metode yang dapat digunakan pada pendekatan pengalaman antara lain :

a. Metode Pemberian Tugas

b. Metode Tanya Jawab

3. Pendekatan Pembiasaan

Pendekatan pembiasaan yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk senantiasa mengaplikasikan materi yang diterimanya.

Metode yang dapat digunakan pada pendekatan pembiasaan antara lain :

a. Metode Latihan

b. Metode Pemberian Tugas

4. Pendekatan Emosional

Pendekatan emosional yaitu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi siswa dalam pembelajaran dengan memahami dan menerima materi.

Metode yang dapat digunakan pada pendekatan emosional antara lain :

a. Metode Ceramah

b. Metode Bercerita

c. Metode Tanya Jawab

d. Metode Diskusi

5. Pendekatan Rasional

Pendekatan rasional adalah usaha memberikan peranan kepada rasio (akal) dalam memahami dan menerima materi

Metode yang dapat digunakan pada pendekatan rasional antara lain :

a. Metode Ceramah

b. Metode Tanya Jawab

c. Metode Diskusi

d. Metode Latihan dan Pemberian Tugas

6. Pendekatan Fungsional

Pendekatan fungsional yaitu berusaha menyajikan materi dengan menekankan pada segi-segi kemanfaatan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Metode yang dapat digunakan pada pendekatan fungsional antara lain :

a. Metode Latihan

b. Metode Pemberian Tugas

c. Metode Ceramah

d. Metode Tanya Jawab

e. Metode Demonstrasi


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Usia siswa sekolah dasar (madrasah ibtidaiyah) antara 6 tahun s.d. 12 tahun, dimana pada usia tersebut masih timbulnya rasa ingin lebih diperhatikan dan ingin lebih disayang. Sehingga memerlukan suatu penanganan yang tepat agar siswa dapat memasuki dunia pendidikan dengan perasaan senang bukan karena paksaan yang menyiksa dan menjadi beban bagi siswa tersebut.

2. Dalam proses transfer ilmu, seorang guru kelas harus bisa bermain aktif dan variatif dalam penyampaian materi. Dalam hal ini guru kelas harus menguasai berbagai pendekatan dan metode yang akan digunakan dalam proses transfer ilmu tersebut. Sehingga suasana yang aktif dan dinamis akan tercipta di dalam proses pembelajaran, dan memotivasi minat belajar siswa untuk dapat berperan serta dalam proses tersebut.

B. Saran

1. Guru kelas harus mampu menguasai berbagai pendekatan dan metode dalam proses belajar mengajar

2. Guru kelas harus dapat mengatur waktu dengan cermat dan tepat dalam melaksanakan tugas utama dengan membereskan administrasi.